TEMBANG MACAPAT (RAGAM TEMBANG JAWA) SEBAGAI STIMULATOR UNTUK PENINGKATAN SENSITIVITAS EMOSI
Suryanto
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
LATAR BELAKANGSuryanto
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Bentuk-bentuk emosi kian merupakan isu-isu sentral di jaman modern, namun mungkin juga mereka telah menjadi isu-isu kritis di berbagai era. Para pujangga, nabi-nabi, dan para filsuf di semua jaman telah mengenali signifikansi dari bentuk-bentuk emosi di dalam kehidupan pribadi maupun permasalahan sosial, arti dari sebentuk emosi spesifik —sekurangkurangnya dalam konteks ekspresi verbal — yang tampak sepertinya tak kenal jaman
(http://groups.google.co.id/group/soc.culture.indonesia/browse_thread/thre ad/1d340864e5e1d69f/7415537d663a459b?lnk=st&q=seni+dan+emosi&r num=2&hl=id#7415537d663a459b). Pentingnya emosi bagi manusia tidak saja dikaitkan dengan regam dan ekspresi emosi semata, melainkan juga dari aspek efek emosi tersebut bagi diri individu maupun orang lain yang ada disekitarnya. Secara individu seseorang akan dapat senang dan sedih menghadapi realitas hidup yang dihadapinya. Di sisi orang lain, emosi seseorang dapat mengakibatkan kebahagiaan atau kesedihan orang lain terhadap orang yang beremosi dalam ketika interaksi sosial.
Ada berbagai macam bentuk emosi. Teori Evolusioner tentang emosi mencoba mengidentifikasi emosi primer manusia. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa emosi umumnya berasal dari rekasi seseorang terhdap suatu rangsang atau stimuli. Emosi-emosi tersebut antara lain: takut (fear), marah (anger), nikmat (enjoyment), kaget (surprise), malu (shame), tertekan (disstress) (Weiten, 1992 dan Shaffer, 1985). Mengalami dan memahami emosi dalam interaksi sosial tidak mudah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kepekaan akan emosi. Kepekaan emosi (emotional sensitivity) merupakan unsur yang sangat penting dalam interkasi sosial. Orang yang tidak sensitif akan cenderung kurang memahami orang lain dan juga cenderung selah dalam merespon emosi orang lain. Akibatnya ia bisa menjadi korban emosi orang lain.
Kepekaan akan emosi adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
(http://groups.google.co.id/group/soc.culture.indonesia/browse_thread/thre ad/1d340864e5e1d69f/7415537d663a459b?lnk=st&q=seni+dan+emosi&r num=2&hl=id#7415537d663a459b). Pentingnya emosi bagi manusia tidak saja dikaitkan dengan regam dan ekspresi emosi semata, melainkan juga dari aspek efek emosi tersebut bagi diri individu maupun orang lain yang ada disekitarnya. Secara individu seseorang akan dapat senang dan sedih menghadapi realitas hidup yang dihadapinya. Di sisi orang lain, emosi seseorang dapat mengakibatkan kebahagiaan atau kesedihan orang lain terhadap orang yang beremosi dalam ketika interaksi sosial.
Ada berbagai macam bentuk emosi. Teori Evolusioner tentang emosi mencoba mengidentifikasi emosi primer manusia. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa emosi umumnya berasal dari rekasi seseorang terhdap suatu rangsang atau stimuli. Emosi-emosi tersebut antara lain: takut (fear), marah (anger), nikmat (enjoyment), kaget (surprise), malu (shame), tertekan (disstress) (Weiten, 1992 dan Shaffer, 1985). Mengalami dan memahami emosi dalam interaksi sosial tidak mudah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kepekaan akan emosi. Kepekaan emosi (emotional sensitivity) merupakan unsur yang sangat penting dalam interkasi sosial. Orang yang tidak sensitif akan cenderung kurang memahami orang lain dan juga cenderung selah dalam merespon emosi orang lain. Akibatnya ia bisa menjadi korban emosi orang lain.
Kepekaan akan emosi adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF.