PROGERIA : SUATU GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK (Studi Longitudinal Tahun II)
Yeniar Indriana
Program Studi Psikologi FK UNDIP Semarang
MATERI TEMU ILMIAH IPPI V
Yeniar Indriana
Program Studi Psikologi FK UNDIP Semarang
MATERI TEMU ILMIAH IPPI V
PENDAHULUAN
Progeria adalah suatu bentuk kelainan yang sangat jarang terjadi. Di Indonesia ditemukan hanya satu-satunya kasus hingga saat ini dan penderitanya adalah seorang gadis yang hampir berusia 11 tahun. Penelitian ini dilakukan terakhir kali pada bulan Januari 2006 dan dua bulan kemudian panderita meninggal dunia tepatnya tanggal 30 Maret 2006 yang lalu, lima hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke sebelas. Penulis melakukan studi kasus Progeria ini sejak dua tahun yang lalu saat penderita berusia 9 tahun. Studi kasus ini penulis lakukan secara longitudinal setiap tahun dan berikut ini adalah kupasan penelitian tersebut untuk tahun yang kedua atau tahun terakhir. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana perkembangan aspek-aspek psikologis pada penderita progeria selama dua tahun ini. dan apakah sama atau berbeda dengan anak-anak lain seusianya. Progeria berasal dari bahasa Latin Geras yang artinya usia tua. Penderita progeria mengalami penuaan dini dengan kecepatan empat sampai tujuh kali lipat dari proses penuaan normal. Jadi apabila penderita berusia 11 tahun, maka penampilannya akan tampak seperti orang yang berusia 44 – 77 tahun. Artinya, semua organ tubuh penderita termasuk organ pernapasan, jantung, maupun sendi-sendinya sudah mengalami kerentaan. Kasus progeria pertama kali ditemukan oleh Dr. Jonathan Huchkinson pada tahun 1886. Beberapa gejala klinis yang tampak antara lain adalah rambut rontok dan tidak tumbuh lagi, pembuluh darah di bagian kepala tampak jelas, jaringan lemak di bagian bawah kulit menghilang sehingga kulit menjadi keriput, kuku tidak tumbuh sempurna dan rapuh. Gigi tumbuh tidak sempurna, bahkan beberapa penderita progeria tidak mempunyai gigi atau giginya tidak tumbuh1. DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
Progeria adalah suatu bentuk kelainan yang sangat jarang terjadi. Di Indonesia ditemukan hanya satu-satunya kasus hingga saat ini dan penderitanya adalah seorang gadis yang hampir berusia 11 tahun. Penelitian ini dilakukan terakhir kali pada bulan Januari 2006 dan dua bulan kemudian panderita meninggal dunia tepatnya tanggal 30 Maret 2006 yang lalu, lima hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke sebelas. Penulis melakukan studi kasus Progeria ini sejak dua tahun yang lalu saat penderita berusia 9 tahun. Studi kasus ini penulis lakukan secara longitudinal setiap tahun dan berikut ini adalah kupasan penelitian tersebut untuk tahun yang kedua atau tahun terakhir. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana perkembangan aspek-aspek psikologis pada penderita progeria selama dua tahun ini. dan apakah sama atau berbeda dengan anak-anak lain seusianya. Progeria berasal dari bahasa Latin Geras yang artinya usia tua. Penderita progeria mengalami penuaan dini dengan kecepatan empat sampai tujuh kali lipat dari proses penuaan normal. Jadi apabila penderita berusia 11 tahun, maka penampilannya akan tampak seperti orang yang berusia 44 – 77 tahun. Artinya, semua organ tubuh penderita termasuk organ pernapasan, jantung, maupun sendi-sendinya sudah mengalami kerentaan. Kasus progeria pertama kali ditemukan oleh Dr. Jonathan Huchkinson pada tahun 1886. Beberapa gejala klinis yang tampak antara lain adalah rambut rontok dan tidak tumbuh lagi, pembuluh darah di bagian kepala tampak jelas, jaringan lemak di bagian bawah kulit menghilang sehingga kulit menjadi keriput, kuku tidak tumbuh sempurna dan rapuh. Gigi tumbuh tidak sempurna, bahkan beberapa penderita progeria tidak mempunyai gigi atau giginya tidak tumbuh1. DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF.