Selasa, 28 April 2009

STIMULASI PRENATAL : MENDIDIK ANAK SEJAKDALAM KANDUNGAN ( Belajar dari Budaya Sabar lan Prihatin dan Budaya Ora Ilok Di Jawa )


STIMULASI PRENATAL : MENDIDIK ANAK SEJAKDALAM KANDUNGAN ( Belajar dari Budaya Sabar lan Prihatin dan Budaya Ora Ilok Di Jawa )
Herdina Indrijati
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
MATERI TEMU ILMIAH IPPI V

1. Pendahuluan
Pada saat kita hamil, ingatkah dulu kita pada petuah ibu atau nenek kita bahwa selama kita hamil maka banyak pantangan yang harus kita taati dan banyak anjuran yang harus kita jalankan. Misalnya saja ibu kita pernah berkata “Nek mbobot kudu sabar lan prihatin, ben anakmu yo melu sabar. Nek kowe ora sabar, mengko anakmu yo mesti melu ora sabaran” (Kalau hamil harus sabar, biar anak kita ikut sabar. Kalau ibunya tidak sabar maka nantinya anak kita juga mesti tidak sabaran). Atau kita selalu diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif (dalam budaya Jawa disebut ora ilok), misalnya ”ojo mateni kewan” (jangan membunuh hewan, ”ojo lungguh ning tengah lawang” (jangan duduk di pintu), dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya, hikmah luhur apakah yang
ada dibalik budaya tersebut? Pada dasarnya ajaran dan pantangan dalam budaya Jawa tersebut amatlah menghargai kondisi kehamilan seorang wanita. Begitu istimewanya masa kehamilan seorang ibu sehingga harus diberikan batasan-batasan yang tujuannya adalah mendidik anak sejak dari dalam kandungan dengan harapan si janin akan berkembang dengan sehat kondisi lahir dan batinnya. Sebenarnya bagaimanakah hubungan antara budaya saba/prihatin dan ora ilok tersebut dalam kaitannya dengan
stimulasi prenatal? DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.


KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT
.


KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF
.
 

Daftar Blog

Daftar Blog

suhadianto.blogspot.com Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template