Mengurangi dampak trauma dengan EMDR
Makalah Konferensi Nasional Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007
Astrid R.S. Wiratna
IPK Jawa Timur
Makalah Konferensi Nasional Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007
Astrid R.S. Wiratna
IPK Jawa Timur
Sekilas EMDR
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) adalah pendekatan psikoterapi yang relatif masih baru. Ditemukan dan dikembangkan pertama kali pada pertengahan tahun 1980 oleh Francine Shapiro dkk. Mulai dimanfaatkan di Amerika secara luas setelah berbagai penelitian mendukung keampuhannya sebagai metode psikoterapi untuk menangani stress pasca trauma, sejak awal tahun 1990.
EMDR adalah sebuah pendekatan psikoterapi yang bertumpu pada model pemrosesan informasi di dalam otak. Jaringan memori dilihat sebagai landasan yang mendasari patologi sekaligus kesehatan mental, karena jaringan-jaringan memori adalah dasar dari persepsi, sikap dan perilaku kita.
Untuk memproses kembali informasi di dalam otak/jaringan memori yang telah ada, EMDR dijalankan dengan melakukan kegiatan fisik yang merangsang aktivasi pemrosesan informasi di dalam otak (dalam konteks EMDR disebut sebagai stimulasi bilateral) melalui indra pengelihatan/pendengaran/perabaan, sebagai berikut:
- Rangsangan untuk indra pengelihatan: gerakan tangan bolak balik (bisa kiri kanan, atas bawah, melingkar seperti angka delapan) dalam jarak dan kecepatan yang sama di depan mata, mencakup jarak terjauh yang dapat dijangkau kedua bola mata
- Rangsangan untuk indra pendengaran: suara tunggal yang bersifat monoton, dalam kecepatan dan interval yang sama dan diperdengarkan berulang-ulang
- Rangsangan untuk indra peraba: tepukan monoton di atas atau di sisi luar lutut bergantian kiri kanan, dalam interval dan kecepatan yang sama dan dilakukan secara berulang-ulang DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
EMDR adalah sebuah pendekatan psikoterapi yang bertumpu pada model pemrosesan informasi di dalam otak. Jaringan memori dilihat sebagai landasan yang mendasari patologi sekaligus kesehatan mental, karena jaringan-jaringan memori adalah dasar dari persepsi, sikap dan perilaku kita.
Untuk memproses kembali informasi di dalam otak/jaringan memori yang telah ada, EMDR dijalankan dengan melakukan kegiatan fisik yang merangsang aktivasi pemrosesan informasi di dalam otak (dalam konteks EMDR disebut sebagai stimulasi bilateral) melalui indra pengelihatan/pendengaran/perabaan, sebagai berikut:
- Rangsangan untuk indra pengelihatan: gerakan tangan bolak balik (bisa kiri kanan, atas bawah, melingkar seperti angka delapan) dalam jarak dan kecepatan yang sama di depan mata, mencakup jarak terjauh yang dapat dijangkau kedua bola mata
- Rangsangan untuk indra pendengaran: suara tunggal yang bersifat monoton, dalam kecepatan dan interval yang sama dan diperdengarkan berulang-ulang
- Rangsangan untuk indra peraba: tepukan monoton di atas atau di sisi luar lutut bergantian kiri kanan, dalam interval dan kecepatan yang sama dan dilakukan secara berulang-ulang DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF.