Sabtu, 21 Maret 2009

IDENTIFIKASI PENYEBAB KASUS-KASUS BUNUH DIRI DI BALI DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA


IDENTIFIKASI PENYEBAB KASUS-KASUS BUNUH DIRI DI BALI
DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
Makalah Konferensi Nasional Stress Management dalam Berbagai Setting Kehidupan, Bandung 2-3 Februari 2007
Swasti Wulanyani * dan Drajad Wibawa **
*Bag. Ilmu Perilaku Fak Kedokteran Univ. Udayana; HP: 08123764595** Bag. Psikologi Polda Bali


Abstrak

Akhir-akhir ini marak diberitakan keterlibatan remaja dalam berbagai masalah kriminal. Baik itu berupa perkelahian antar kelompok, pembunuhan, pencurian, perampokan maupun penyalahgunaan obat terlarang. Meningkatnya kompleksitas dan kesulitan hidup masyarakat diyakini juga mempengaruhi peningkatan angka kriminalitas tersebut. Dalam proses konseling bagi para narapidana di LP Kelas II A Denpasar terungkap bahwa sebagian besar dari mereka melakukan tindakan kriminal sebagai pelarian dari tekanan jiwa akibat himpitan masalah kehidupan. Bahkan cara-cara ini telah menjadi kebiasaan sejak mereka kecil/remaja hingga akhirnya mereka harus berurusan dengan hukum. Fenomena lain yang sangat mengejutkan adalah dipilihnya jalan bunuh diri sebagai salah satu alternatif penyelesaian masalah. Pengumpulan data dilakukan secara primer, wawancara langsung dengan pelaku percobaan bunuh diri atau orang-orang di lingkungan terdekat pelaku dan juga melalui data sekunder di Polda Bali. Selama tahun 2005 terdapat 115 kasus bunuh diri di masyarakat umum, belum termasuk kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri di kalangan narapidana. Penyebabnya bervariasi dari yang relatif sederhana sampai dengan yang kompleks. Dari total 115 kasus bunuh diri tersebut, 35 kasus dilakukan oleh mereka yang berumur antara 7 sampai dengan 25 tahun dengan berbagai macam cara. Pada umumnya pelaku menyukai tayangan kekerasan di televisi. Analisa awal menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang disinyalir dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk memilih jalan bunuh diri antara lain: ketahanan terhadap stres, kondisi lingkungan/alam, ketahanan religius dan pengaruh media massa. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain dengan memberikan layanan psikososial dan terapi tulis yang diintegrasikan dengan terapi farmako bagi narapidana, serta sosialisasi ketahanan dan kesehatan mental bagi masyarakat secara umum.

Kata kunci: bunuh diri, Bali DOWNLOAD TULISAN LENGKAP DISINI.


KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT
.


KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF
.
 

Daftar Blog

Daftar Blog

  • PROGRAM BANGKIT - Telah di buka Program Bangkit dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang merupakan program pembinaan talenta digital untuk mahasiswa ...
    2 tahun yang lalu

Daftar Blog

suhadianto.blogspot.com Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template