Pada posting kali ini saya akan berbagi pengalaman kepada para pembaca tentang hasil dari beberapa kegiatan pemberian bimbingan yang telah saya lakukan pada siswa-siswi SMP Ta'mriyah Surabaya pada dua bulan terakhir. Pada posting ini saya akan berbagi pengalaman pemberian motivasi belajar kepada siswa dan manfaatnya terhadap peningkatan motivasi belajar. Adapun alasan pelaksanaan program dan cara pelaksanaannya dapat dilihat dibawah ini.
RASIONAL
MC. Donald (dalam Hamalik, 1992) mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afeksi dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi, yaitu:
1) Motif dimulai dari adanya energi dalam pribadi.
2) Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal).
3) Motif ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Samuel Soeitoe mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan energi yang berciri timbulnya suatu perasaan yang didahului oleh reaksi-reaksi yang ingin mencapai tujuan. Sementara menurut George R. Terry, Ph.D (dalam Moekjizat, 1984) motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang mendorong individu untuk bertindak. Senada dengan Terry, Santrock (2007) mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.
Terlepas dari beberapa definisi mengenai motivasi sebagaimana telah dijelaskan diatas, motivasi adalah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses belajar mengajar dan perlu mendapat perhatian serius dari para pendidik, karena tanpa motivasi mustahil seorang siswa dapat berhasil di sekolah (Wighfield&Eccles, 2002 dalam Santrock, 2007).
Menurut Sardiman (1996) siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat dicirikan sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa).
3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
4) Lebih senang kerja mandiri.
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
6) Dapat memperthanankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7) Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya.
8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Berdasar akan pentingnya motivasi belajar untuk mencapai suatu tujuan pendidikan maka dibuat program peningkatan motivasi belajar siswa.
TUJUAN
Program ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Ta’miriyah Surabaya.
TARGET
Setelah pelaksanaan program ini diharapkan siswa dapat lebih bersemangat dan lebih termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Program peningkatan motivasi belajar siswa ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode, yaitu: 1. Metode ceramah, dengan cara memberikan cerita-cerita tentang motivasi kepada para siswa, 2. Metode game, dengan cara memberikan game-game yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1)Penyampaian materi, materi diberikan sebanyak 6 (enam) kali pertemuan pada 10 (sepuluh) kelas yang menjadi tanggung jawab penulis selama melaksanakan praktek kerja, dimana setiap pertemuannya berdurasi 40 menit dan khusus untuk materi cerita akan disampaikan dengan menggunakan media LCD prjector.
2)Evaluasi, evaluasi dilakukan dengan cara pemberian skala motivasi belajar yang disusun berdasar pada ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi tinggi menurut Sardiman sebagaimana telah dijelaskan(skala sebelumnya telah dilakukan uji validitas & reliabilitas)kepada 60 siswa yang telah mendapat materi program peningkatan motivasi belajar (diambil dengan teknik random sampling dan menggunakan teknik simple random, yitu dengan menggunakan undian untuk menentukan anggota sampel) dan kemudian dibandingkan dengan nilai skala motivasi belajar pada 60 siswa yang tidak mendapat materi program peningkatan motivasi belajar untuk mengetahui signifikansi pemberian materi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.
SKALA MOTIVASI DIUNDUH DISINI.
CARA PENGHITUNGAN VALIDITAS & RELIABILITAS DAPAT DISINI.
MATERI
Beberapa materi yang akan diberikan adalah: cerita tentang keberhasilan perjuangan sekelompok katak kecil saat menaiki menara, cerita pianis yang hanya punya dua jari, cerita pendaki gunung mount everest dengan menggunakan kaki palsu, cerita pendaki gunung dengan kursi roda, cerita peloncat tinggi mesir yang hanya menggunakan satu kaki, game segitiga kotak dan lingkaran, game I AM SUPER, game elang, game balon besar. MATERI DAPAT DIUNDUH DISINI.
ALAT YANG DIPERLUKAN
Laptop, LCD Projector, Alat tulis, Balon.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan selama 6 minggu atau 6 pertemuan pada 10 kelas, dengan perincian 5 kelas siswa kelas VII dan 5 kelas siswa kelas VIII.Selama proses pelaksanaan kegiatan siswa terlihat bersemangat dan antusias, hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan media LCD Projector, penggunaan animasi,penggunaan cerita dan penggunaan game yang kesemuanya mampu menjadikan suasana kelas lebih menyenangkan, santai tapi tetap serius.
HASIL
Hasil uji-t atau uji perbedaan yang saya lakukan terhadap kedua kelompok, yaitu kelompok siswa yang mendapat materi ini dan kelompok siswa yang tidak mendapat materi ini, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan dengan nilai t hitung sebesar 3.948 adapun taraf signifikansi yang saya gunakan adalah 0.05 atau 5%. Dengan kata lain siswa yang mendapat materi ini memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapat materi ini. Hasil ini sesuai dengan gagasan Santock (2007) bahwa adakalanya siswa dapat termotivasi dari dalam diri (intrinsik) adakalanya siswa termotivasi karena adanya stimulasi dari luar dirinya (ekstrinsik).
CATATAN
Tentu saja hasil percobaan yang saya lakukan ini masih banyak kekurangan disana sini, kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk pengembangan materi. Tetapi paling tidak saya dapat berbagi pada pembaca, bahwa pemberian motivasi oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Guru tidak seharusnya hanya memberikan materi dikelas tanpa memberikan motivasi kepada siswanya. Guru tidak seharusnya hanya marah jika siswanya tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) tanpa memberikan motivasi. Guru tidak hanya mengharuskan siswa untuk membaca tanpa memotivasi dan memberikan penjelasan tentang pentingnya membaca serta relevansinya dengan kebutuhan siswa.Perlu diketahui bahwa ada sebagian siswa yang dapat memotivasi dirinya sendiri dan ada sebagian siswa yang perlu dimotivasi oleh lingkungan sekitarnya, dalam hal ini bisa guru dan bisa juga orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1992, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung:Sinar Baru.
Santrock, John W. 2007, Psikologi Pendidikan, Terjemahan oleh: Tri Wibowo B.S., Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 1996, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
Soenarno, Adi, 2006. Motivation Games Untuk Pelatihan Manajemen, Yogyakarta:Andi Offset.
Soeitoe, Samuel. Psikologi Pendidikan, Jakarta:Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia.
Moekjizat. 1984, Dasar-Dasar Motivasi, Bandung:Sumur, 1984.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL TERKAIT.
KLIK DISINI UNTUK MEMBACA TULISAN-TULISAN SAYA DALAM BENTUK MS WORD, MS EXCEL, MS POWER POIN, PDF.