Selasa, 06 April 2010

HIPNO TEACHING ATAU SEFT


"lihat & tidur...", "dengarkan sugesti saya..jika anda melihat api maka anda akan tertidur". Kata-kata hipnotis tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, seiring dengan banyaknya tayangan-tayangan hipnotis di televisi. Tidak hanya digunakan sebagai permainan seperti yang dilakukan oleh Romie Rafael atau Uya Kuya. Hipnosis juga dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan terhadap masalah-masalah psikologis atau sering disebut dengan istilah HIPNOTERAPI. 
Belakangan ini cabang penggunaan hipnotis pun semakin bervariasi, ada hipnotis untuk penjualan, ada hipnotis untuk kesehatan, dan ada juga hipnotis untuk tujuan pengajaran atau sering disebut dengan istilah HIPNO TEACHING. 
HIPNO TEACHING, adalah menggunakan hipnotis untuk tujuan mengajar. Menurut beberapa praktisi hipnotis yang beberapa hari yang lalu saya temui, dengan menggunakan hipnotis siswa akan lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Caranya, sebelum belajar siswa terlebih dahulu dihipnotis oleh guru, dalam kondisi terhipnotis siswa akan disugestikan supaya mau mengikuti pelajaran dengan serius & konsentrasi. Pada saat dibangunkan dari tidur hipnotis siswa akan benar-benar serius & konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, sebagaimana yang disugestikan. Praktisi yang saya temui tersebut juga menjelaskan, siswa yang nakal & tidak bisa dinasehati, dengan sekali hipnotis akan bisa berubah menjadi penurut, karena menasehatinya dalam kondisi siswa berada pada alam bawah sadar. Sebagai praktisi pendidikan terus terang saya sangat meragukan penjelasan praktisi tersebut. Menurut beberapa literatur yang saya baca HIPNOTIS HANYA EFEKTIF KALAU DILAKUKAN BERULANG-ULANG. Sebagai contoh, orang yang sedang depresi tidak akan menjadi sembuh hanya dengan sekali hipnotis, tetapi harus dilakukan berulang kali. TIDAK JAUH BERBEDA DENGAN MINUM OBAT ATAU DENGAN METODE KONSELING. INTINYA SAYA HENDAK MEMBERIKAN PENEKANAN, BAHWA TIDAK ADA PERMASALAHAN YANG TIBA-TIBA BISA DISELESAIKAN HANYA DENGAN MENGGUNAKAN CARA YANG SANGAT INSTAN. SEMUA BUTUH PROSES. SANGAT TIDAK BENAR KALAU HANYA DENGAN SATU KALI HIPNOTIS SEMUA BISA SELESAI. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE HIPNOTIS DALAM PENGAJARAN PUN PERLU DILAKUKAN ANALISIS & EVALUASI KEMBALI. Karena semuanya butuh proses dan tidak ada yang instan, saya pribadi lebih setuju menggunakan SEFT yang diperkenalkan oleh mas Faiz Zainuddi daripada menggunakan hipnotis untuk tujuan penyembuhan. Alasannya sederhana, kalau menggunakan SEFT kita bisa melakukan kepada diri kita sendiri, sementara kalau menggunakan hipnotis kita harus datang ke praktisi hipnotis. Bisa dihitung sendiri berapa biaya yang harus dikeluarkan. SEFT juga bisa diajarkan kepada para siswa dan selanjutnya mereka bisa melakukan SEFT kepada diri mereka sendiri di rumah. Itu jauh lebih efektif, lebih hemat, dan hasilnya lebih memuaskan.
Continue Reading...

Sabtu, 20 Maret 2010

MEMAHAMI SPEKTRUM AUTISTIK SECARA HOLISTIK


banner180

diskon belanja 5% gunakan

Kode hadianto di lessthanthirteen


Autisme merupakan fenomen yang masih menyimpan banyak rahasia walaupun telah diteliti lebih dari 60 tahun yang lalu. Sampai saat ini belum dapat ditemukan penyebab pasti dari gangguan autisme ini, sehingga belum dapat dikembangkan cara pencegahan maupun penanganan yang tepat. Pada awalnya autisme dipandang sebagai gangguan yang disebabkan oleh faktor psikologis, yaitu pola pengasuhan orangtua yang tidak hangat secara emosional. Barulah sekitar tahun 1960 dimulai penelitian neurologis yang membuktikan bahwa autisme disebabkan oleh adanya abnormalitas pada otak (Minshew, dalam Schopler dan Mesibov, 1992; Waterhouse, dalam Huebner dan Lane, 2001; Frith, 2003). Pada awal tahun 1970, penelitian tentang ciri-ciri anak autistik berhasil menentukan kriteria diagnosis yang selanjutnya digunakan dalam DSM-III. Gangguan autistik didefinisikan sebagai gangguan perkembangan dengan tiga ciri utama, yaitu gangguan pada interaksi sosial, gangguan pada komunikasi, dan keterbatasan minat serta kemampuan imajinasi.

DISERTASI INI SAYA DOWNLOAD DARI SALAH SATU WEB TAPI SAYA LUPA SUMBERNYA. SAYA YAKIN PENULIS AKAN MENGIJINKAN KALAU SAYA MEMPOSTING DISERTASI INI DI BLOG SAYA. MENGINGAT DISERTASI INI MEMANG SENGAJA DIPUBLIKASIKAN OLEH PENULIS, AGAR MEMBANTU PARA ORANG TUA ATAU TENAGA PENDIDIK YANG MENEMUI KESULITAN DALAM MENANGANI ANAK AUTIS.

DISERTASI INI SENGAJA SAYA POSTING UNTUK TUJUAN YANG SAMA

DOWNLOAD FULL TEKS DISINI .
Continue Reading...

DIAGNOSIS GANGGUAN AUTIS


banner180

diskon belanja 5% gunakan

Kode hadianto di lessthanthirteen



Kemarin ada salah satu mahasiswa saya di prodi psikologi IAIN Sunan Ampel Surabaya yang meminta masukan untuk tema penelitiannya. Rencananya mahasiswa tersebut hendak meneliti efektifitas metode klasikal dengan pendekatan bernyanyi pada anak autis.

Materi ini sengaja saya posting untuk membantu mahasiswa tersebut dalam memahami apa itu gangguan autisme. Tentu saja juga untuk para pengunjung setia blog ini, yang memiliki minat terhadap autisme.

Berikut adalah daftar isi dari materi ini:

Early Infantile Autism………………………………………………………………………1
Sindrom Asperger…………………………………………………………………………..11

Gangguan Rett………………………………………………………………………………...16

Gangguan Disintegratif Masa Anak-Anak…………………………………………17

Gangguan ADHD………………………………………………………………………………18

Gangguan Retardasi Mental…………………………………………………………….21

Celebral Palsy…………………………………………………………………………………23

Speech Delay……………………………………………………………………………………24

Metode ABA…………………………………………………………………………………….27

MATERI BISA DI DOWNLOAD DISINI SEMOGA BERMANFAAT .
Continue Reading...

Jumat, 19 Maret 2010

APLIKABILITAS METODE-METODE PENELITIAN


Adsense Indonesia
Motode penelitian berguna untuk mempelajari perilaku-perilaku yang mempunyai frekuensi relatif tinggi, untuk menaksir perilaku-perilaku umum seperti agresi, penarikan sosial, keramahan, dan perhatian, dan dapat pula digunakan untuk mengevaluasi suatu kemajuan anak dari waktu ke waktu.
Dalam pelaksanaannya seorang peneliti tidak melulu harus melakukan observasi secara secara natural, akan tetapi pada kasus-kasus tertentu yang jarang terjadi dan muncul hanya karena stimuli yang sangat spesifik mungkin akan lebih baik jika peneliti melakukan observasi eksperimen. Asumsi penggunaan observasi eksperimen ini adalah bahwa suatu situasi yang diusahakan dapat menstimulasi munculnya perilaku-perilaku penting dengan lebih cepat dan efisien dibanding suatu situasi yang secara natural. Kelemahan penggunaan observasi eksperimen ini adalah peneliti tidak membiarkan sesuatu yang tidak terduga yang mungkin merupakan sebuah informasi penting, selain itu dimungkinkan subjek yang diteliti tidak memberi respon secara spontan.

DOWNLOAD FULL TEKS DISINI .

DOWNLOAD POWERPOINT DISINI .
Continue Reading...
 

Daftar Blog

Daftar Blog

suhadianto.blogspot.com Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template